Bab 692

“Saya bisa mengenalkanmu pada seseorang kalau kamu cocok dengan mereka.” Tasya begitu antusias dengan topik ini.

“Saya baik–baik saja. Kamu tidak perlu melakukan itu. Luna langsung melambaikan tangannya untuk menolak.

Tasya tidak memaksa karena Luna menolaknya. Saat itu, makanan pesanan mereka datang, jadi mereka membicarakan hal lainnya. Tasya yakin kalau Luna bisa mengerti apa maksudnya tadi, meskipun dia tidak membicarakannya secara terang–terangan.

Setelah selesai makan siang, mereka pun beranjak pergi. Luna mengeluarkan jas dan memberikannya pada Tasya. “Ini jas milik Elan yang saya pakai kemarin. Apa perlu saya bantu membawakannya ke tempat cuci?”

“Tidak perlu sampai merepotkanmu. Saya akan melakukannya sendiri.” ujar Tasya sambil meraih jas itu dari

Luna.

Setelah mereka keluar dari restoran, mereka pun berpisah dan Tasya menunjuk pada sebuah mobil yang tidak jauh dari sana. “Mobil saya ada di sana. Sampai jumpa lagi.”

“Sampai jumpa.” Luna melihat Tasya masuk ke dalam mobil, dimana ada seorang pengawal perempuan yang duduk di kursi pengemudi. Lalu, mobil pun melaju pergi.

Ketika mobil itu menghilang dari pandangannya, barulah Luna bisa menghela napas lega. Tasya bukan wanita yang bisa diajak main–main, karena dia tadi secara tidak langsung menyindir perbuatan Luna.

Sementara itu, Tasya mengeluarkan jas milik Elan dan berkata pad Adriana, “Jasnya kotor. Urus ini.”

“Baik, Bu.”

merasa sayang membuang jas bagus itu. Tapi, jas itu sudah tercemar bau wanita lain. Dia tidak

tidak akan membiarkan

menyimpannya da

hati kalau untuk urusan pernikahannya dan dia berharap Luna bisa bersikap semestinya dan

itu, Salsa sedang bersih–bersih

urusan lain. Salsa mulai menata meja kerja Arya, lalu membersihkan

dokumen Arya di meja. Tanda tangan yang ada di atas kertas itu menunjukkan keanggunan dari sifat

seseorang membuka pintu dan itu membuat Salsa

sebuah suara keras bergema di ruangan. Saat Salsa mencoba berdiri, kepalanya tidak sengaja

membentur meja.

dengan terbelalak dari pintu. Dia melihat Salsa memegang alat pembersih di tangannya, sedangkan tangannya yang lain memegang keningnya.

kamu lakukan?” Arya hanya bisa bertanya

meja,”

Salsa, Arya berjalan mendekatinya dan memperhatikan keningnya. Ada

dikompres dengan air

Tapi, saat dia ingin melanjutkan tugas bersih- bersihnya, Arya memeluk pinggangnya. Terkejut, Salsa

tidak sabar untuk membayar saya?” goda

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255