Bab 1109 Kepulangan Yang Telah Lama Ditunggu

Sejak kejadian itu, Starla dan Clara sudah sangat dekat seperti kakak beradik. Entah bagaimana, Roni dan Wirawan juga telah menjadi teman baik. Keluarga Hernandar selalu berterima kasih kepada Vania karena telah menyelamatkan nyawa Starla pada waktu itu. Akibatnya, tak ada yang keberatan ketika Starla menawarkan diri untuk menjadikan Raisa sebagai putri baptisnya.

Raisa mengirim sms kepada Rendra bahwa dia akan berada di Kediaman Keluarga Hernandar keesokan harinya ketika dia dan Clara sedang berbelanja.

“Iya. saya sudah mendengarnya,” jawab Rendra.

Raisa merasa senang dan gugup pada saat bersamaan. Selama kunjungan sebelumnya ke Kediaman Keluarga Hernandar, dia bersikap dengan hormat pada Hardi, yang menurutnya sangat mengintimidasi. Tetap saja, Sherin menyayangi Raisa dan sering bertindak sebagai sosok ibu baginya. Namun, Raisa tak pernah menyangka kalau dirinya akan mengembangkan perasaan terhadap putra mereka.

Hadiah dari Sherin sudah tiba malam itu, termasuk sebuah jaket desainer untuk Raisa. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk mengirim hadiah liburan kepada Raisa, yang membuktikan kasih sayang mereka kepada gadis itu.

sedang mengenakan gaun sutra sudah berdiri di depan dinding kaca sambil menatap pemandangan malam di bawahnya. Dia memegang segelas anggur, tetapi dia merasa cemas saat memeriksa

rumah, dia hanya ingin dimanjakan oleh suaminya. Tiga hari sejak Raditya pergi dinas luar untuk proses serah terima misi memang sangat menyakitkan bagi pengantin baru itu. Meskipun mereka sudah terdaftar secara sah sebagai sepasang suami istri, namun mereka sepakat kalau resepsi pernikahan mereka akan dilangsungkan pada sesi kedua. Hal itu dikarenakan, banyaknya tanggung jawab yang harus mereka tangani selama paruh pertama

Ada sebuah karangan bunga segar, sebotol anggur merah berkualitas, dan beberapa lilin wangi yang menyala dan berkelap–kelip di apartemen remang–remang itu. Memang benar, ini adalah suasana yang ideal dan romantis bagi suaminya untuk pulang. Adapun hadiah, Anița yakin kalau dirinya adalah hadiah

Raditya memberitahunya bahwa dia akan pulang pada jam 9 malam, yang hanya berjarak lima menit lagi. Selain itu, Raditya adalah seorang pria yang selalu memegang janjinya, dan ketepatan waktu biasanya

menit berdetak perlahan menuju ke angka ‘12‘ di bingkai jam. Dia pun menghela napas dan

terdengar menandakan bahwa sidik jari sudah berhasil terbaca. Anita segera meletakkan gelas anggurnya dan berlari menuju pintu. setelah mendengar pintu terbuka. Seorang pria langsung melepas

Raditya adalah pria yang memegang janjinya. Dia menghargai bahwa pria itu tak. pernah meninggalkannya atau membuat

ingin sebuah pelukan,” bisiknya sambil merentangkan tangannya lebar–lebar dan menunggu untuk dipeluk. Dia mirip dengan seekor anak kucing kesepian yang

menatap Anita dengan penuh penghargaan sebelum mengulurkan tangannya untuk menarik wanita itu ke dalam pelukannya. Dia menekan pipinya ke pipi

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255