Bab 1159 Perwujudan

Emir memberinya isyarat untuk diam dan mengajaknya ke luar rumah. “Saya ingin memberitahumu sesuatu. Nona Raisa, tapi hanya Anda. Rahasiakan ini dari orang tua Anda.”

“Apa itu?” Entah kenapa, Raisa merasa jantungnya seakan berhenti berdetak.

“Pak Rendra diserang secara tiba–tiba semalam. Sebuah peluru mengenainya, dan dia ada di rumah sakit sekarang,” ucap Emir.

Raisa langsung merasa linglung. Dia membekap mulutnya, dan matanya terlihat berkaca–kaca. Dengan suara bergetar, dia bertanya, “Apa kondisinya kritis?”

Emir segera menenangkannya, “Jangan khawatir. Dia tidak kritis, namun dia kehilangan banyak darah dan membuat kondisinya sedikit melemah. Dia butuh seseorang untuk merawatnya, dan saya pikir Anda yang paling cocok dengan pekerjaan itu.”

“Oke. Saya akan langsung berkemas.” Dia kembali masuk ke dalam rumah.

Emir menghela nafas lega. Saya harap Pak Rendra tidak akan memarahi saya saat melihatnya.

menahan air matanya dan memberitahu ibunya, “Ibu, Rendra ingin saya menemaninya selama

Dia merasa senang

penting daripada kebahagiaan putrinya. Entah dia akan tinggal bersama mereka atau tidak, itu

membawa koper di belakangnya. “Sampai

Raisa duduk di sebelah kursi pengemudi. Emir

sana. Raisa merasa jantungnya berdetak kencang saat pria itu menceritakan kembali apa yang terjadi. Matanya

meyakinkannya kalau Rendra baik–baik saja, dia tidak bisa tenang sampai dia melihatnya sendiri. Dia berharap waktu bisa berjalan dengan lebih cepat agar dia bisa lebih cepat menemui

Dia terus berlari, sementara Emir mengejarnya sambil membawa kopernya. Ya

seperti seorang

1/2

kalau pria itu

dari pria itu dengan penuh sesal. “Maaf, Emir. Saya benar–benar gugup. Saya lupa kalau kamu juga

Anda juga harus tenang. Pak Rendra tidak akan ke mana–mana,” ucapnya.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255