Bab 1200 Hari Pertama Kerja

Manajer hotel telah memberitahu Nando tentang apa yang terjadi di hotel pagi itu. Nando tahu bahwa Qiara memiliki saudara kembar dan dia telah mengambil kartu kamar untuk memergoki saudara kembarnya sedang tidur dengan tunangannya. Namun, hanya beberapa jam kemudian. Qiara lah yang diusir dari rumah. Apa yang terjadi setelah itu? Apa yang dialami gadis ini?

Nando mengeluarkan ponselnya untuk mencari nama Biantara. Berita baru–baru ini menyebutkan bahwa Perusahaan Biantara telah menerima pengakuan sebagai perusahaan yang berusia 100 tahun dan beberapa artikel lain juga menyebutkan bahwa dia baru saja bertemu kembali dengan putrinya. Nando membuka berita tersebut untuk membaca tentang perayaan yang mereka adakan untuk putri mereka yang baru saja pulang ke rumah. Ada foto keluarga di sebuah aula, di mana Biantara dan istrinya memeluk putri mereka yang telah lama hilang. Qiara berdiri di samping mereka.

Dari foto itu sendiri terlihat jelas bahwa putri bungsunya telah berubah menjadi putri keluarga, sementara putri sulungnya tampak seperti menyatu dengan latar belakang. Setelah Nando melihat berita itu, dia mendongak ke atas untuk melihat sang putri yang masih mengusap air matanya. Dia merasa geli sekaligus kasihan pada gadis itu ketika melihat bagaimana gadis itu menghabiskan semua camilan yang ada di atas meja.

ponselnya dan turun ke bawah. Qiara dengan cepat menundukkan kepalanya sambil menggosok matanya dengan gegabah. Kenapa pria ini turun ke bawah lagi? “Jika kamu ingin bekerja, kamu harus meninggalkan rumah bersama saya pukul 8.00 besok.” Pria itu berjalan melewatinya tanpa menatap matanya dan dia menuju ke atas setelah mengambil sebotol

kegirangan. “Baiklah. Saya akan

tas di tangannya. Saat itu sudah lewat pukul 8.00 pagi dan wanita yang setuju untuk bangun malam sebelumnya benar- benar diam di dalam kamar. Nando menggigit bibirnya sejenak sebelum melangkah

pada malam sebelumnya. Ah! Jam berapa sekarang? Dia melempar seprai dari tubuhnya sebelum bergegas ke pintu dengan jubah tidurnya. Saat membuka pintu, dia mendorong rambutnya ke belakang dan tersenyum lebar. “Hei, Pak Nando.

namun menggemaskan. Jubah tidur yang longgar itu memperlihatkan kulit telanjang di bawah tulang selangkanya dan Nando tertegun ketika melihat gadis yang ada di depan matanya itu. Entah kenapa, dia merasakan ada gumpalan yang mengganjal di tenggorokannya dan dengan cepat dia memalingkan wajahnya sambil menyodorkan tas berisi pakaian itu ke tangan

telah dipenuhi oleh pikiran tentang rapat yang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255