Bab 887

Bibir pecah–pecah Tuan besar bergerak seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi ia tidak bisa mengeluarkan suaranya.

“Sckarang pukul setengah lima subuh, anak–anak sedang tidur.” Daniel tahu isi pikiran Tuan besar, “Tunggu kakek baikan, aku akan membawa mereka menjengukmu.”

Tuan besar mengedipkan–ngedipkan mata dan merasa lebih lega.

“Scuiap hari mereka menanyakan kapan kakek buyut akan kembali...” Daniel sengaja menyemangatinya, “Carlos mcrasa bersalah, katanya kakek buyut terjatuh karena dia....”

“Ugh, ugh... Dalam seketika ‘Tuan besar menjadi emosional.

“Tuan Daniel.... Sanjaya ccmas.

“Aku tahu, aku bilang padanya ini bukan kesalahannya...” Daniel Ickas membujuk, “Tapi kamu juga tahu, Carlos anak yang paling cerdas dan dewasa.

Ekspresi luarnya berbeda dengan isi hatinya: la terus berharap kakek pulang, jadi kakek harus memulilikan diri dan pulang secepatnya.”

“Iya,” Tuan besar berusaha menganggukkan kepala.

“Istirahatlah baik–baik, aku menemani kakek di sini.”

baik, lalu menepuk pundaknya dengan lembut. Ia menidurkan Tuan besar,

berangsur–angsur tenang dan ia perlahan–lahan

Tuan

untuk Daniel, “Tuan Daniel, Anda duduk dulu. Membungkuk sangat

duduk di atas kursi, ia terus menggenggam tangan Tuan besar dan

selalu merasa Tuan besar berkuasa dan mendominasi. Sclalu ingin mengendalikan

sangat membencinya di

Menyalahkannya selama dua tahun.

kandungnya. Makanya ia tidak bisa membencinya, hanya

rasa menyalahkan ini akhirnya berakhir

besar segera membaik. Dapat menarahinya lagi selama beberapa tahun dan dapat

hatinya

tidurlah di sofa. Tuan

pergi istirahat saja,

Tuan besar. Dalam ingatannya muncul penampakan ‘Tuan besar yang dulu, sosok yang perkasa dan mendominasi, berkuasa atas dunia,

suatu hari akan berubah menjadi abu dan menghilang sclamanya dari

memberikannya sebuah mantel, lalu berbicara dengan sedih,

selesai, tenggorakannya tersendat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255