Bab 115

Yuni berdiri mengeluarkan ponsel menelepon, “Halo, semuanya sudah siap. Masuklah.”

“Bodoh, tentu saja ruangan terbengkalai itu.”

“Berhenti bicara, cepat kemari!”

Di saat yang sama

‘Gigolo pelunas hutang tidak menemukan Tracy di toilet. Ia pergi ke ruang VIP di samping, tetap tidak menemukan Tracy.

Ia menelepon Tracy, tetapi telepon tidak tersambung.

Ia lalu mengecilkan suara musik di ruangan dan bertanya kepada rekan kerja lain, “Apakah kalian melihat Tracy?”

“Tidak ada…” Satu per satu menggelengkan kepala, “Apakah dia ke toilet?”

“Tidak ada, aku sudah mencarinya.” Gigolo pelunas hutang’ mengernyitkan kening. “Tadi yang memapah Tracy ke toilet, siapa namanya?”

“Aku tidak tahu…. Para rekan kerja bingung.

“Yuni.” Di momen ini, Ely keluar dari toilet, “Aku lihat dia memapah Tracy keluar. “Kenapa? Apakah mereka belum kembali?”

dia.” “Gigolo pelunas hutang mendesaknya,

menelepon Yuni dan mengaktifkan pengeras suara, tetapi telepon tetap tidak

tidak bagus?” Para rekan kerja lain tidak peduli, “Yuni orang yang bisa diandalkan, mungkin sebentar

minum terlalu banyak. Yuni membawanya keluar untuk menghirup udara segar. Sebentar lagi

saja cemas. “Apakah dia karyawan baru? Bagaimana hubungan dia

bekerja dua tahun. Ia termasuk karyawan lama departemen adminitrasi. Di antara kami semua, dia yang paling dekat dengan

pelunas hutang agak lega. Ia berpikir bukan masalah besar, saat ia bersiap duduk lanjut

Daniel meneleponnya. Ia

bawa dia ke

kerjanya yang membujuk. Ia menyuruhku

Daniel dingin. “Segera

‘Gigolo pelunas hutang’agak kecewa, “Biarkan aku berakting

“Kau ingin mati..”

cari pacarmu dulu. Nanti aku

“Apa? Dia di mana?”

banyak, lalu dibawa rekan kerja wanita lainnya keluar. Sekarang

jika terjadi sesuatu dengannya, tamatlah

tiga gangster berkemeja bunga masuk

ini

saja tidak tahu ternyata

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255