Bab 1725

Seandainya ini di masa lalu, Lorenzo pasti akan langsung memasang ekspresi menghina, lalu dengan dingin menolaknya mentah–mentah.

Namun sekarang, alih–alih menolak niat baik Daniel, ia malah berpaling menatapnya, menunggunya untuk menceritakan idénya.

“Sebenarnya, tidak baik jika kita terus mengekang setiap langkahnya. Bagaimana kalau membiarkannya tetap tinggal di Kota Bunaken….”

“Kamu sebenarnya ingin ia tinggal di sini untuk mengobatimu, ‘kan?”

Lorenzo dengan dingin memotong ucapannya, tatapannya berubah suram.

“Memang ia dapat sekaligus mengobatiku.” Daniel tersenyum dan melanjutkan, “Tapi, bukan ini alasan utamanya. Aku dapat menjamin kalau kamu mengikuti rencanaku ini, dua bulan kemudian, ia pasti akan berinisiatif sendiri kembali ke Negara Emron untuk mencarimu.”

“Omong kosong!” Lorenzo sama sekali tidak memercayai kata–katanya, “Kamu tidak tahu betapa keras kepalanya wanita itu.”

“Aku berani bertaruh.” Daniel mengangkat alisnya.

“Bertaruh apa?” Lorenzo menatapnya dengan penuh minat.

“Lima persen saham!” Daniel segera menjawab, “Kalau aku kalah, aku akan memberimu lima persen saham Grup Wallance. Kalau kamu kalah, maka kamu harus memberikan Tracy lima persen sahammu.”

“Haha!” Lorenzo tertawa, “Baik! Sepakat!”

Percakapan di antara orang–orang intelektual selalu sederhana, tidak pernah berbelit–belit. Namun, Thomas yang berjaga di samping mereka, paham betul bahwa lima persen saham dari Grup Moore ataupun Grup Wallance, benar–benar tak ternilai harganya.

Terlebih lagi saat ini, kedua keluarga ini sedang dilanda kekacauan. Saham–saham ini begitu penting bagi mereka.

Daniel berani bertaruh seperti itu, dengan jelas memperlihatkan bahwa ia begitu yakin dengan rencananya. Oleh karena itulah, ia dapat menarik minat Lorenzo.

Namun, dari sudut pandang Jasper, hubungan Lorenzo dengan Dewi sudah benar–benar tidak ada harapan. Namun, ia juga menyadari bahwa Daniel memang memiliki cara untuk menangani masalah hubungan keluarga mereka. Terlebih lagi, ia terlihat begitu percaya diri hingga berani langsung bertaruh seperti ini.

Mungkin saja caranya itu dapat membuahkan hasil yang tidak terduga.

Tracy masih bermain dengan anak–anak di taman. Thomas mendorong Daniel di atas kursi roda dan menghampiri mereka. Semua anak pun mengelilingi Daniel dan memanggilnya tanpa

henti.

“Papi, Papi!”

“Paman, paman ….”

“Anak baik!” Daniel membelai kepala anak–anak itu, lalu berbicara dengan lembut, “Kenapa kalian tidak pergi berenang?”

“Cuacanya berangin. Bibi bilang sebaiknya kita main saja di taman bunga.”

“Benar juga. Anak baik!”

“Hei, bagaimana hasil diskusi kalian?”

Dewi bergegas bertanya.

langsung menanyakannya

Lorenzo yang perlahan–lahan

“Pulanglah.”

Jasper bergegas membawa Tini, Wini,

mobil.

“Mami ….”

ia pergi,

Lorenzo sambil menatap Dewi, lalu berbalik

berjalan ke samping Dewi, dengan hormat

Dewi berubah cemas, “Daniel,

kembali lagi besok.”

kembali, “Maksudmu, apa ia mengizinkanku untuk

Daniel mengangguk pelan.

berbohong padaku, ‘kan?” Dewi begitu gembira, namun masih tidak dapat memercayainya.

padanya.” Daniel menunjuk mobil keluarga Moore.

bertanya, “Bajingan Moore, apa kamu benar–benar setuju untuk membiarkanku tinggal di

akan kembali ke Negara Emron besok, lalu aku akan mengatur

sekali!” Dewi

“Naiklah ke mobil!”

pergi, lalu menoleh menatap

memutar matanya, “Apa kamu masih bisa berbohong

semacam ini?”

meyakinkan Kakakku?” Tracy

Bab 1726

mahal!” Daniel berkata sambil tersenyum, “Tapi, aku tidak akan membiarkan hartaku sendiri jatuh ke tangan orang

yang terjadi? Cepat ceritakan padaku

memberi tahumu

“Oke.”

ke kamar. Mereka tetap mengobrol di sepanjang jalan, membahas apa yang

itu? Apa kamu benar- benar yakin dapat membujuk Kakak Ipar untuk kembali

Daniel mengangguk, “Aku yakin aku pasti

selama kamu

janji antara Daniel dengan Lorenzo,

Jeff mengantar Dewi yang tengah menggila kembali pulang. Tracy baru mengetahui kalau Lorenzo akan membawa ketiga anaknya

pun menarik tangan Dewi

bersama dengan ketiga anaknya, namun Lorenzo langsung memerintah akan membawa ketiga anaknya pergi, lalu menyuruh bawahannya untuk mengantar Dewi ke Vila Sisi Utara.

bebas? Aku akan mengembalikan kebebasanmu,

kamu bajingan!”

ia terlihat menggila, kemudian ada orang yang memaksanya masuk ke dalam

Dewi masih merasa kesal setengah mati,

tetapi anak–anak membutuhkan

menerus membiarkan mereka pergi berkelana

tertegun setelah mendengar

segera

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255