Bab 1782

Dewi tiba–tiba mendengar ada pergerakan di tempat agak jauh saat dia akan memanjat lagi.

Dia segera menahan napas dan memfokuskan perhatiannya, lalu mendengarkan langkah kaki yang di kejauhan.

Gerombolan itu makin mendekat dan sepertinya ada banyak orang.

Lorenzo turun dari pohon, lalu menarik Dewi dan berlari ke arah sebaliknya.

Dewi tahu dia ingin mengecoh orang–orang itu, agar mereka tidak mengejar Jasper dan Sonny.

Lorenzo berlari dengan sangat cepat seperti seekor citah!

Awalnya gerakan Dewi sudah bisa dikatakan sigap, tetapi dia merasa dirinya tidak lebih baik dari pria itu.

Dengan segera, dia sudah tidak mampu berlari lagi, dia menepis tangan Lorenzo, dan membungkuk dengan napas terengah–engah.

“Cepatlah!” Lorenzo mendesak sambil mengernyitkan alis.

“Tidak bisa, aku tidak sanggup lari lagi, tidak sanggup lagi ….”

Dewi berkata dengan napas terengah–engah.

“Benar–benar merepotkan.”

gerombolan yang perlahan mendekat itu, Lorenzo segera menaikkan Dewi ke pundaknya

hampir mendekati mereka,

angin di

sambil menggendong Dewi tanpa

kecepatan berlarinya, bisa dilihat betapa kuatnya dia.

saat, dia takut orang–orang itu tidak menyadarinya dan malah berlari ke arah sebaliknya untuk mengejar Jasper dan Sonny.

“Turunkan aku.”

meronta beberapa

langsung melemparkannya

falu segera berdiri dan mengomel, “Berengsek

menyelesaikan kata–katanya, Lorenzo sudah menutup mulutnya.

mereka datang dengan tatapan dalam dan dingin, lalu kembali menatap ke tanah dan

mengejar mereka makin dekat.

ke atas

mengeluarkan pistol dan bersiap

kamu bisa, sendirian melawan mereka?”

menurut perkiraannya,

kemampuannya sendiri, Lorenzo akan kesulitan mengatasi orang–orang ini.

dia sangat hebat, tetap akan

Lorenzo sedikit tidak

dia memanjat ke atas pohon dan bersembunyi di dahan yang rindang, juga menutupi tubuhnya dengan dedaunan.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255