Bab1790 Mencium

“Mana bisa begini ….”

“Kami akan berjaga di ruang kerja, panggil kami kapan saja kalau terjadi sesuatu.”

Jeff sangat lugas dan tidak bisa berbelit–belit, sedangkan Jasper lebih bisa berbasa–basi.

Tentu saja mereka tidak tenang membiarkan Dewi seorang diri di kamar, bagaimanapun, keselamat Lorenzo jauh lebih penting dari hidup mereka.

Sedangkan identitas Dewi masih tidak bisa dipastikan hingga saat ini.

Mungkin saja dia memiliki niat tersembunyi.

Tapi, Jasper tahu Dewi tidak bisa dihadapi secara keras dan terang–terangan, karena itu, dia menggunakan

cara ini.

“Terserah kalian.”

Dewi tidak memedulikan mereka dan bersandar di sofa dengan santai, lalu melanjutkan tidurnya.

“Kamu tidak boleh seperti ini ….”

Sebelum menyelesaikan perkataannya, Jeff sudah ditarik pergi oleh Jasper.

Jasper juga meminta pelayan yang lain untuk pergi dan hanya menyisakan seorang petugas medis untuk menyeka tubuh dan mengukur suhu tubuh Lorenzo.

Dewi memeluk bantal dan berbaring di sofa dengan nyaman sambil berkata dengan suara malas, “Panggil aku saat akan mencapai 39 derajat.”

“Baik, Tuan Dewi.”

Petugas medis itu sangat hormat pada Dewi.

Dewi memang sangat mengantuk, beberapa hari yang lalu, dia tidak tidur nyenyak karena merawat Shiro, si elang, dia juga tidak tidur sama sekali semalam.

Sekarang dia hanya ingin tidur.

Perawat itu terus berjaga di sisi ranjang sambil terus menyeka handuk basah untuk menurunkan panas dan memeriksa suhu tubuh Lorenzo setiap setengah jam sekali.

Di ruang kerja, Jeff menatap tegang melalui pembatas ruangan yang berukiran bunga, wajahnya memerah karena panik saat melihat Dewi tidak bereaksi apa pun.

tangan, masih belum mencapai 39 derajat, ini menandakan situasinya tidak terlalu parah, kita

mempekerjakannya,

Jeff sangat kesal.

cara lain, Tuan memercayainya.”

dengan Lorenzo, jadi

tidak terlalu menyukai wanita tomboi ini, Lorenzo sangat memercayai kemampuan dan

Jeff menghela napas panjang dan tidak

Kelly itu tiba–tiba berteriak, “39 derajat,

“Apa yang terjadi?”

mendekat, tetapi Dewi masih terlelap

“Hei ….”

Tabib Dewi.”

membangunkan Dewi.

itu merasa sedikit kesal, dia

sudah mencapai 39

Kelly itu menyodorkan

dan melihat dengan detail, kantuknya pun langsung hilang dan segera mendekat untuk menyentuh dahi Lorenzo, dia

pria itu.

Memang demam tinggi.

hangat.” Dewi memberi perintah.

Perawat bernama Kelly itu

bantu dia.” Jasper bergegas datang dengan membawa segelas

mengeluarkan sebutir pil berwarna hitam yang berukuran sedikit besar, lalu memasukkannya ke dalam mulut Lorenzo, kemudian meminumkan air padanya, tetapi

mengamati dari samping dengan cemas.

tidak sadarkan diri, tidak akan bisa

Lorenzo tetap

pria itu, lalu mengulum air dan langsung meminumkan obat itu dengan menempelkan bibirnya

“Ah!”

bernama Kelly

mata mereka dengan terkejut

selama semenit lebih, Dewi berusaha sekuat tenaga, barulah bisa

menelan pil itu.

bergerak, lalu dia m seteguk air lagi dan memaksa pria itu

um

merasa belum puas, bagaikan gadis genit yang telah melakukan hal yang

Jeff sangat kesal.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255