Bab 1795

“Kamu..”

4

4

“Patuhlah dan cepat minum ini.” Dewi membujuknya seperti sedang membujuk anak kecil. “Setelah minum, tidurlah sejenak, kalau tidak, dengan kondisimu yang seperti ini, kamu bisa demam lagi, lalu tidak akan bisa melakukan apapun lagi.”

Setelah mendengar perkataan ini, Lorenzo mengerutkan kening, mengambil obat itu dan langsung menelannya, namun belum selesai tertelan, ia mengerutkan kening dan hendak memuntahkannya..

Dewi secepatnya menutup mulut Lorenzo, mendongakkan kepalanya dan memaksa Lorenzo menelan obat itu.

“Ugh…”

Jasper terkejut melihat kejadian ini, tidak pernah ada orang yang berani memperlakukan Lorenzo seperti ini ..

Bagaimana bisa orang ini bernyali begitu besar?

Apakah ia tidak takut mati?

Benar saja, Lorenzo marah dan mendorong Dewi, karena Lorenzo mendorongnya dengan kuat, Dewi mundur dengan terhuyung-huyung beberapa langkah dan jatuh ke atas kursi, ia memaki Lorenzo dengan penuh kemarahan, “Hei! Apa yang kamu lakukan?”

tertarik, ia kesakitan hingga wajahnya

“Kau, menjauh dariku!”

menunjuknya dan

bukan pasienku,

pria ini benar-benar seperti bom, bisa meledak kapan

lain kali ia harus membiarkannya memohon

dengannya, ia selalu merasa wanita ini selalu berisik, membuat

ia bersandar pada

air hangat dan sebuah

segelas air itu dengan sekali minum, lalu memasukkan permen ke dalam mulutnya, dalam sekejap, kerutan di keningnya berangsur-angsur

Dewi tertarik, “Mati pun kamu

Lorenzo memelototinya dengan dingin.

langsung membujuknya dengan suara pelan, “Berhenti

menyeringai, lalu berbaring di atas

melihat kondisi Lorenzo setelah minum

yang diberikan Dewi sangat ampuh, raut wajah Lorenzo membaik dengan cepat, tidak menderita

napas lega dan berjaga di sampingnya dalam

mobil memasuki sebuah rumah besar, ia menggosok-gosok matanya, duduk

mawar, semua jenis tanaman hijau dipangkas dengan halus dan elegan, serta tentara yang berjaga di

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255