Bab 1797

“Tuan Dewi, cepat, cepat ikut aku.”

Kelly menarik Dewi dengan cemas.

“Hei, tunggu sebentar, hei ….”

Dewi bahkan tidak sempat memakai sepatunya, langsung ditarik oleh Kelly masuk ke ruangan di sebelahnya.

Saat itu, Lorenzo sedang duduk di atas sofa memunggunginya, dia sedang membuka kancing kemejanya satu

per satu.

Jasper sedang mengompres keningnya dengan kantong es, melihat Dewi datang, dia buru–buru berkata, “Tabib Dewi, cepat kemari dan periksalah, sepertinya Tuan demam lagi.”

Dewi berjalan menghampiri, berjongkok di hadapan Lorenzo, memeriksa luka di tubuhnya.

Lorenzo awalnya sedang membuka kancing kemejanya, melihatnya datang, dia tidak membukanya lagi, dia menatapnya sambil mengernyit.

Dewi memakai baju tidur, rambutnya masih basah, ada air yang menetes, tetesan air bening perlahan–lahan mengalir ke lehernya….

Jatuh ke dalam garis lehernya, membuatnya melamun.

Lorenzo segera mengalihkan pandangannya, berkata dengan dingin, “Kenapa kamu tidak pakai baju?”

yang tidak pakai baju? Bukankah aku

mendesak Tuan Dewi

Kelly buru–buru menjelaskan.

baju …

kasa di lukanya, muncul rasa sakit yang menusuk, seluruh tubuhnya gemetar seketika.

“Kamu ….”

giginya, ingin

sedang mengobatimu sekarang, bukan menyakitimu,

mengangkat pandangannya, terus menatap lukanya,

pucat, ada sorot kemarahan di

napas diam–diam di dalam hatinya, Tuannya

marah, harus dikatakan, wanita ini cukup

marah, tapi Tuan

kening Lorenzo, “Benar- benar demam, lap badannya dengan handuk hangat, tidurlah,

dia kembali ke ruangannya untuk

pelayan wanita

dan mengelap badan Lorenzo, tapi Lorenzo malah

hanya bisa menundukkan

dengan heran, “Kenapa

tidak mengizinkan.” Kelly berkata dengan suara

bertanya dengan penasaran.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255