Bab 2214 Kekerasan Rumah Tangga

“Cukup baik. Malam ini kami tinggal di Istana Presiden….

Mina melaporkan situasi melalui pesan.

Dengan cepat, Willy membalas, “Lindungi dia dengan baik, jangan sampai terjadi masalah.”

“Baik, Pangeran tenang saja.” Mina membalas, “Pangeran cepatlah tidur. Ini sudah jam setengah dua pagi.”

“Tidak bisa tidur. Besok kalau Dewi sudah pulang, beri tahu aku.”

“Mengerti.”

Selesai mengirim pesan, Mina mendongak dan melihat Dewi yang terbaring di ranjang. Tatapan Mina penuh dengan rasa iri.

Meskipun Dewi sudah menjadi wanita milik Lorenzo, tapi Pangeran Willy tetap tidak bisa melepaskannya. Sepertinya inilah cinta.

Tengah malam, baru saja Mina tertidur, sudah ada orang yang mengetuk pintu, mengatakan bahwa Tamara bangun dan menggila.

Mina buru–buru membangunkan Dewi

Dewi segera berpakaian, lalu bergegas pergi sambil membawa tas medisnya.

marah secara gila–gilaan di

yang

“Tamara, tenanglah.”

dengan sapu

dokter itu sudah tak berdaya. Mereka tidak berani memberikan obat penenang pada Tamara, semuanya menunggu Dewi

dan

Dewi dengan tajam. Tatapan matanya sangat

dengan cepat dia tertidur dan terbaring tak bergerak di

tidak bisa terus seperti ini.” Dewi mengerutkan

1/2

Presiden sangat kelelahan, “Terima kasih, Dewi. Kamu

obat. Besok aku akan mengantarnya kemari” Dewi melihat jam tangannya, “Obat ini harus dikonsumsi

antar kamu keluar.”

“Tidak perlu

menolak, tapi Nyonya

Nyonya Presiden sangat kelelahan, Dewi juga merasa sedikit simpati, “Nyonya, jangan terlalu khawatir. Penyakit ini juga bukan tak bisa

Presiden menghela napas dengan sedih, “Haiz, aku sudah berutang terlalu banyak pada anak itu…”

sekarang Presiden tidak ada di

awal sampai akhir, Dewi menyadari dia

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255